Judi Online - Anak pimpinan senior kelompok Abu Sayyaf tewas dalam aksi baku tembak dengan tentara Filipina, Sabtu (9/4/2016).
Sebanyak lima militan kelompok tersebut kehilangan nyawa dalam baku tembak selama 10 jam itu, di Basilan, Filipina.
Termasuk di antaranya adalah anak pimpinan senior kelompok itu, yang diketahui bernama Ubaida Hapilon.
Ubaida adalah putra dari Isnilon Hapilon, yang dikenal sebagai pemimpin Abu Sayyaf di wilayah Basilan.
Isnilon merupakan sosok teroris yang paling dicari dan memiliki hubungan dengan kelompok ISIS.
Selain itu, diketahui pula ada militan Abu Sayyaf asal Maroko yang menjadi korban tewas, yaitu Mohammad Khatfab.
Menurut juru bicara militer Filipina Mayor Filemon Tan, 18 tentara Filipina tewas dalam aksi baku tembak dengan 100 militan Abu Sayyaf itu.
Sedangkan, sekitar 50 tentara Filipina dilaporkan mengalami cedera.
Walau tidak bisa melakukan operasi disana, menurut Badrodin bukan berarti Polri lepas tangan dalam upaya penyelamatan.
Hingga saat ini, Polri melalui Kementerian Luar Negeri RI sudah berkoordinasi dengan pemerintah Filipina.
"Tetap yang paling menjadi perhatian utama adalah jaminan keamanan para sandera. Untuk soal uang tebusan juga itu bukan urusan kita. Kami tidak pernah urus uang tebusan," ujarnya.
Agen Poker Judi Poker Domino Online
Sebanyak lima militan kelompok tersebut kehilangan nyawa dalam baku tembak selama 10 jam itu, di Basilan, Filipina.
Termasuk di antaranya adalah anak pimpinan senior kelompok itu, yang diketahui bernama Ubaida Hapilon.
Ubaida adalah putra dari Isnilon Hapilon, yang dikenal sebagai pemimpin Abu Sayyaf di wilayah Basilan.
Isnilon merupakan sosok teroris yang paling dicari dan memiliki hubungan dengan kelompok ISIS.
Selain itu, diketahui pula ada militan Abu Sayyaf asal Maroko yang menjadi korban tewas, yaitu Mohammad Khatfab.
Menurut juru bicara militer Filipina Mayor Filemon Tan, 18 tentara Filipina tewas dalam aksi baku tembak dengan 100 militan Abu Sayyaf itu.
Sedangkan, sekitar 50 tentara Filipina dilaporkan mengalami cedera.
Walau tidak bisa melakukan operasi disana, menurut Badrodin bukan berarti Polri lepas tangan dalam upaya penyelamatan.
Hingga saat ini, Polri melalui Kementerian Luar Negeri RI sudah berkoordinasi dengan pemerintah Filipina.
"Tetap yang paling menjadi perhatian utama adalah jaminan keamanan para sandera. Untuk soal uang tebusan juga itu bukan urusan kita. Kami tidak pernah urus uang tebusan," ujarnya.
Agen Poker Judi Poker Domino Online