Banyak tokoh di negeri ini yang punya hubungan erat dengan Solo.
Presiden kita sekarang berasal dari Solo.
Presiden Soeharto dan istri juga dimakamkan di wilayah Solo Raya.
Begitu pula dengan Presdien RI pertama, Soekarno atau Bung Karno, yang apabila kita telisik lebih dalam, banyak jejak-jejak dari Bung Karno di wilayah Solo.
Termasuk dua kamar tidur yang dulu sering digunakan Bung Karno ketika berada di Solo.
Dua kamar tidur tersebut satu ada di Loji Gandrung, rumah dinas Wali Kota Solo.
Satu lagi ada di Hotel Dana Solo.
Berbagai cerita aneh terkait dua kamar tersebut pun sering beredar.
Kamar Bung Karno di Loji Gandrung contohnya, aroma melati dari kamar tersebut selalu tercium meski tidak ada orang yang menaruh bunga melati di dalamnya.
Loji Gandrung terletak di ruas Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah.
Bangunan klasik bercat putih tersebut tampak rindang dengan berbagai pepohonan di sekitarnya.
Jika masuk ke dalam, Anda kan menemukan sebuah kamar berukuran 5x5 meter.
AGEN BANDARQ
Agen Poker
DOMINO ONLINE
Agen Domino
Judi Poker
Satu lagi ada di Hotel Dana Solo.
Berbagai cerita aneh terkait dua kamar tersebut pun sering beredar.
Kamar Bung Karno di Loji Gandrung contohnya, aroma melati dari kamar tersebut selalu tercium meski tidak ada orang yang menaruh bunga melati di dalamnya.
Loji Gandrung terletak di ruas Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah.
Bangunan klasik bercat putih tersebut tampak rindang dengan berbagai pepohonan di sekitarnya.
Jika masuk ke dalam, Anda kan menemukan sebuah kamar berukuran 5x5 meter.
Itulah kamar yang dulu sering digunakan oleh Bung Karno.
Kamar tersebut masih terlihat utuh namun tampak lusuh.
Di dinding dekat tempat tidur ada foto besar Soekarno menggunakan kopiah.
Yang membuat heran pengunjung adalah aroma melati di kamar tidur Soekarno, aroma itu sudah ada sejak dulu.Beberapa cerita aneh terkait kamar tersebut juga beredar di lingkungan sekitar Loji Gandrung.
Bila malam sering terdengar suara air dari wastafel atau piano yang berbunyi sendiri.
Sepasang sandal jepit yang terdapat dalam kamar tersebut juga sering terlihat bisa berdiri sendiri.elain kamar Bung Karno di Loji Gandrung, ada pula kamar Bung Karno di Hotel Dana Solo.
Awalnya Hotel Dana Solo merupakan kediaman Pagenan Purbanagara, putera dari Paku Buwono X.
Kemudian Pura Mangkunegaran membelinya dan mengelolanya menjadi penginapan berfasilitas modern.
Kamar bersejarah yang pernah digunakan oleh Bung Karno tersebut bernomer 45.
Sekarang kamar itu diberi nama Bung Karno Family Suite.
Soekarno pernah singgah di kamar itu setidaknya dalam dua kesempatan.
Kamar tersebut masih terlihat utuh namun tampak lusuh.
Di dinding dekat tempat tidur ada foto besar Soekarno menggunakan kopiah.
Yang membuat heran pengunjung adalah aroma melati di kamar tidur Soekarno, aroma itu sudah ada sejak dulu.Beberapa cerita aneh terkait kamar tersebut juga beredar di lingkungan sekitar Loji Gandrung.
Bila malam sering terdengar suara air dari wastafel atau piano yang berbunyi sendiri.
Sepasang sandal jepit yang terdapat dalam kamar tersebut juga sering terlihat bisa berdiri sendiri.elain kamar Bung Karno di Loji Gandrung, ada pula kamar Bung Karno di Hotel Dana Solo.
Awalnya Hotel Dana Solo merupakan kediaman Pagenan Purbanagara, putera dari Paku Buwono X.
Kemudian Pura Mangkunegaran membelinya dan mengelolanya menjadi penginapan berfasilitas modern.
Kamar bersejarah yang pernah digunakan oleh Bung Karno tersebut bernomer 45.
Sekarang kamar itu diberi nama Bung Karno Family Suite.
Soekarno pernah singgah di kamar itu setidaknya dalam dua kesempatan.
Pertama di tahun 1945 dan yang kedua saat menghadiri peringatan Hari Pahlawan 10 November 1952.
Oleh pihak manajemen Hotel Dana, kini kamar tersebut justru menjadi daya tarik wisata.
Kamar seluas 9 meter x 15 meter itu terletak berdampingan dengan gedung utama.
Kamar terbagi dalam ruang tamu, ruang makan, ruang tidur utama, ruang tidur dengan twin bed.
Selain itu dilengkapi pula dengan dua kamar mandi.
Nuansa Jawa sangat kental terasa dalam kamar tersebut.
Perabotnya didominasi kayu berukir, atap kaamr berbentuk Joglo.
Oleh pihak manajemen Hotel Dana, kini kamar tersebut justru menjadi daya tarik wisata.
Kamar seluas 9 meter x 15 meter itu terletak berdampingan dengan gedung utama.
Kamar terbagi dalam ruang tamu, ruang makan, ruang tidur utama, ruang tidur dengan twin bed.
Selain itu dilengkapi pula dengan dua kamar mandi.
Nuansa Jawa sangat kental terasa dalam kamar tersebut.
Perabotnya didominasi kayu berukir, atap kaamr berbentuk Joglo.
Saat tiba di depan kamar, tamu hotel bisa bersantai di teras yang dihiasi lampu antik.
Angka 45 dari tembaga terpasang di tiang teras.
Jendela, pintu dan pagar teras semua berbahan kayu.
Di depannya tertata taman kecil dan kolam ikan di seberangnya.
Para tamu yang datang dan menginap di kamar tersebut, rata-rata memang karena ingin merasakan nuansa mistis dan aura sang proklamator.
Angka 45 dari tembaga terpasang di tiang teras.
Jendela, pintu dan pagar teras semua berbahan kayu.
Di depannya tertata taman kecil dan kolam ikan di seberangnya.
Para tamu yang datang dan menginap di kamar tersebut, rata-rata memang karena ingin merasakan nuansa mistis dan aura sang proklamator.