Warga menggerebek di kosong dusun setempat, yang di dalamnya terdapat sepasang remaja berlainan jenis yang diduga sedang berbuat mesum.
"Penggerebekan menjelang tengah malam, sekitar pukul 12.30 WIB. Pasangan kumpul kebo itu kemudian diarak ke rumah saya," ujar Juari, Kepala Dusun Kepuhpandak, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Sabtu (16/4/2016).
Sekitar pukul dua siang, dirinya melihat sepasang ramaja mondar-mandir di Dusun Kepuhpandak.
Juari curiga karena sejoli itu masuk ke sebuah rumah kosong.
Karena curiga itulah, Juari lantas menghubungi sejumlah pemuda desa. Para pemuda itu diminta mengawasi gerak-gerik dua sejoli itu.
Ketika hari mulai gelap, sepasang remaja itu juga tak keluar, melainkan tetap berada di dalam rumah kosong.
Dari situlah warga pun berencana melakukan penggerebekan.
Tak berapa lama, setelah warga terkumpul cukup banyak, mereka bersama-sama mendatangi rumah kosong tersebut.
Pintu rumah digedor, keduanya keluar dengan pakaian tak teratur.
Warga yang sebagian sudah memendam kemarahan, lantas menggiring pasangan mesum itu ke rumah kepala dusun.
Sepanjang jalan, keduanya hanya menundukkan kepala.
Diinterogasi perangkat desa, semula mengaku keduanya berasal dari Kecamatan Diwek namun anehnya, si lelaki tidak bisa bahasa Jawa.
AGEN BANDARQ
Agen Poker
DOMINO ONLINE
Agen Domino
Judi POKER
Dari situlah warga pun berencana melakukan penggerebekan.
Tak berapa lama, setelah warga terkumpul cukup banyak, mereka bersama-sama mendatangi rumah kosong tersebut.
Pintu rumah digedor, keduanya keluar dengan pakaian tak teratur.
Warga yang sebagian sudah memendam kemarahan, lantas menggiring pasangan mesum itu ke rumah kepala dusun.
Sepanjang jalan, keduanya hanya menundukkan kepala.
Diinterogasi perangkat desa, semula mengaku keduanya berasal dari Kecamatan Diwek namun anehnya, si lelaki tidak bisa bahasa Jawa.