Menurut catatan sejarah, pasar tradisional tersebut menjadi tempat berinteraksinya tiga bangsa, yakni Jawa, Belanda, dan masyarakat keturunan Tiongkok.
"Sekitar 20 persen pedagang di Pasar Gede merupakan keturunanTiongkok," kata Lurah Pasar Gede Hardjonagoro, Nur Rahmadi, Rabu (4/5/2016).
Pasar Gede dibangun oleh seorang Belanda, Thomas Karsten, pada 1927.
Pembangunannya selesai pada 1930, atau setelah tiga tahun dibangun.
Saat itu Belanda masih memiliki kekuasaan di Jawa.
Pasar Gede terletak di dekat pusat pemerintahan Keraton Kasunanan Surakarta, juga dekat dengan Benteng Vastenburg sebagai benteng pertahanan Belanda.
Dekat pula dengan kantor Pemkot Solo dan Balai Kota Solo.
Keturunan Tiongkok banyak tinggal di kawasan Pasar Gede, bahkan di sebelah selatan pasar terdapat sebuah kelenteng yang bernama Tien Kok Sie.
Di sebelah timur Pasar Gede, perkampungan Balong, sering disebut sebagai kawasan Pecinan.
Saat ini, interaksi antara etnis Jawa dan keturunan Tiongkok masih berlangsung di Pasar Gede.
Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan tersebut menjadi pusat peringatan tahun baru imlek di Solo.
Rusak dan Direnovasi
Pasar Gede beberapa kali mengalami kerusakan sehingga harus direnovsi.
Misalnya, selain pernah rusak karena kena serangan Belanda pada tahun1947, Pasar Gede tidak luput pula terkena serangan amuk massa yang tidak bertanggung jawab.
Pada bulan Oktober 1999, karena waktu itu Ketua Umum DPP PDI-P,Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Indonesia meski mendapat suara terbanyak dalam Pemilu 1999, Pasar Gede dibakar oleh massa.
Namun usaha renovasi dengan mempertahankan arsitektur asli bisa berjalan dengan cepat.
Dua tahun kemudian, pada penghujung tahun 2001, pasar selesai diperbaiki, dan bisa digunakan kembali.
Bahkan kala itu pasar yang baru tergolong canggih karena ikut pula memperhatikan keperluan para penyandang cacat dengan dibangunnya prasarana khusus bagi pengguna kursi roda.
Objek Wisata Pasar Gede Hardjonagoro di Kota Solo merupakan satu di antara pasar tradisional yang menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun domestik, alias menjadi objek wisata.
AGEN BANDARQ
Agen Poker
DOMINO ONLINE
Agen Domino
Judi Poker
Misalnya, selain pernah rusak karena kena serangan Belanda pada tahun1947, Pasar Gede tidak luput pula terkena serangan amuk massa yang tidak bertanggung jawab.
Pada bulan Oktober 1999, karena waktu itu Ketua Umum DPP PDI-P,Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Indonesia meski mendapat suara terbanyak dalam Pemilu 1999, Pasar Gede dibakar oleh massa.
Namun usaha renovasi dengan mempertahankan arsitektur asli bisa berjalan dengan cepat.
Dua tahun kemudian, pada penghujung tahun 2001, pasar selesai diperbaiki, dan bisa digunakan kembali.
Bahkan kala itu pasar yang baru tergolong canggih karena ikut pula memperhatikan keperluan para penyandang cacat dengan dibangunnya prasarana khusus bagi pengguna kursi roda.
Objek Wisata Pasar Gede Hardjonagoro di Kota Solo merupakan satu di antara pasar tradisional yang menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara maupun domestik, alias menjadi objek wisata.
Termasuk, wisata kuliner.
Pantauan terkini, bangunan pasar tersebut saat ini masih sama dengan bentuk yang didesain Arsitek Belanda, Thomas Karsten.
Terdapat dua bangunan yang terpisah oleh jalan raya, yakni bangunan sisi timur dan sisi barat.
Di depan kedua bangunan tersebut terdapat tugu yang juga berfungsi sebagai jam.
Pasar Gede sisi timur terdiri dari 525 los pedagang dan 108 kios yang dibagi menjadi beberapa blok berdasarkan jenis komoditas, yakni sayur dan buah, aksesoris, daging, dan kuliner.
Sedangkan Pasar Gede sisi barat terdapat 126 kios yang dikhususkan untuk pasar buah di lantai dasar, dan pusat kuliner di lantai atas.
Pantauan terkini, bangunan pasar tersebut saat ini masih sama dengan bentuk yang didesain Arsitek Belanda, Thomas Karsten.
Terdapat dua bangunan yang terpisah oleh jalan raya, yakni bangunan sisi timur dan sisi barat.
Di depan kedua bangunan tersebut terdapat tugu yang juga berfungsi sebagai jam.
Pasar Gede sisi timur terdiri dari 525 los pedagang dan 108 kios yang dibagi menjadi beberapa blok berdasarkan jenis komoditas, yakni sayur dan buah, aksesoris, daging, dan kuliner.
Sedangkan Pasar Gede sisi barat terdapat 126 kios yang dikhususkan untuk pasar buah di lantai dasar, dan pusat kuliner di lantai atas.
No comments:
Post a Comment