Namun, kini sejumlah penelitian dari beberapa negara telah
menunjukkan bahwa wanita yang diresepkan isotretinoin tidak menyadari
atau mungkin mengabaikan tentang anjuran untuk menunda kehamilan hingga
perawatan dengan obat tersebut selesai.
Henry dan rekannya melihat kembali catatan resep yang dibuat dari tahun 1996 hingga 2011 untuk memperkirakan seberapa sering kehamilan terjadi saat wanita menjalani pengobatan dengan isotretinoin.
Mereka juga melihat berapa banyak wanita yang diberikan resep kontrasepsi oral sebelum dan selama menggunakan isotretinoin.
Dari hampir 60.000 wanita yang menerima resep isotretinoin, sebanyak 55 persen tidak mencoba obat obat jerawat dengan dosis yang lebih ringan terlebih dahulu.
Hal tersebut dinyatakan sebagai pelanggaran anjuran penggunaan isotretinoin karena isotretinoin seharusnya digunakan saat obat jerawat dosis rendah sudah tak mempan.
Peneliti juga mendapati bahwa hanya sekitar 28 sampai 36 persen wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama pengobatan isotretinoin.
Dari 1.473 kehamilan yang tercatat selama periode studi ini, 118 kasus (8 persen) menghasilkan kelahiran hidup, 290 kasus (20 persen) mengakibatkan keguguran, 1.041 kasus (71 persen) yang berakhir dengan aborsi yang salah satu penyebabnya ialah cacat pada janin, serta 11 kasus (9 persen) dari bayi hidup memiliki cacat lahir.
"Praktisi medis dan pasien harus terus diingatkan tentang risiko isotretinoin untuk janin dan harus mematuhi anjuran penggunaan kontrasepsi yang efektif," kata para peneliti.
"Ada persyaratan yang sangat jelas untuk meresepkan dan mengeluarkan obat jerawat isotretinoin untuk wanita muda," kata Henry.
Henry menekankan bahwa perempuan dan dokter mereka perlu melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan risiko selama kehamilan, dan untuk memantau kehamilan selama dan setelah pengobatan.
Dr Bruno Stricker dari Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda, mengatakan kepada Reuters Health, "Pada dasarnya, ada tiga pilihan, yaitu tidak hamil selama pengobatan, atau tidak menggunakan resep isotretinoin, atau penggunaan resep isotretinoin perlu izin tertulis dan tes kehamilan."
Di Amerika, FDA meminta perempuan untuk mendaftar di iPLEDGE untuk melengkapi formulir perjanjian dan menerima konseling tentang risiko yang terkait dengan obat jerawat isotretinoin. Hanya resep terdaftar dan apoteker bersertifikat yang bisa meresepkan dan mengeluarkan isotretinoin.
AGEN BANDARQ
Agen Poker
DOMINO ONLINE
Agen Domino
Judi Poker
Henry dan rekannya melihat kembali catatan resep yang dibuat dari tahun 1996 hingga 2011 untuk memperkirakan seberapa sering kehamilan terjadi saat wanita menjalani pengobatan dengan isotretinoin.
Mereka juga melihat berapa banyak wanita yang diberikan resep kontrasepsi oral sebelum dan selama menggunakan isotretinoin.
Dari hampir 60.000 wanita yang menerima resep isotretinoin, sebanyak 55 persen tidak mencoba obat obat jerawat dengan dosis yang lebih ringan terlebih dahulu.
Hal tersebut dinyatakan sebagai pelanggaran anjuran penggunaan isotretinoin karena isotretinoin seharusnya digunakan saat obat jerawat dosis rendah sudah tak mempan.
Peneliti juga mendapati bahwa hanya sekitar 28 sampai 36 persen wanita yang menggunakan kontrasepsi oral selama pengobatan isotretinoin.
Dari 1.473 kehamilan yang tercatat selama periode studi ini, 118 kasus (8 persen) menghasilkan kelahiran hidup, 290 kasus (20 persen) mengakibatkan keguguran, 1.041 kasus (71 persen) yang berakhir dengan aborsi yang salah satu penyebabnya ialah cacat pada janin, serta 11 kasus (9 persen) dari bayi hidup memiliki cacat lahir.
"Praktisi medis dan pasien harus terus diingatkan tentang risiko isotretinoin untuk janin dan harus mematuhi anjuran penggunaan kontrasepsi yang efektif," kata para peneliti.
"Ada persyaratan yang sangat jelas untuk meresepkan dan mengeluarkan obat jerawat isotretinoin untuk wanita muda," kata Henry.
Henry menekankan bahwa perempuan dan dokter mereka perlu melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan risiko selama kehamilan, dan untuk memantau kehamilan selama dan setelah pengobatan.
Dr Bruno Stricker dari Erasmus University Medical Center, Rotterdam, Belanda, mengatakan kepada Reuters Health, "Pada dasarnya, ada tiga pilihan, yaitu tidak hamil selama pengobatan, atau tidak menggunakan resep isotretinoin, atau penggunaan resep isotretinoin perlu izin tertulis dan tes kehamilan."
Di Amerika, FDA meminta perempuan untuk mendaftar di iPLEDGE untuk melengkapi formulir perjanjian dan menerima konseling tentang risiko yang terkait dengan obat jerawat isotretinoin. Hanya resep terdaftar dan apoteker bersertifikat yang bisa meresepkan dan mengeluarkan isotretinoin.
No comments:
Post a Comment